Gelombang Capai 1,5 Meter, Nelayan Ujung Pesisi Pilih Tidak Melaut

Sebagian nelayan di UjungPesisi, Tumbu, Kecamatan Karangasem, Karangasem, Bali pilih tidak melaut sejak 3 5 hari lalu. Pasalnya, cuaca di sekitar perairan Selat Lombok belum bersahabat. Gelombang cukup tinggi hingga mencapai 1,5 meter, sedangkan angin cukup kencang.

Juned, nelayan asal UjungPesisi mengatakan, nelayan yang tidak melaut hanya sebagian karena mengutamakan keselamatan. "Ada sebagian nelayan masih takut turun melaut dikarenakan gelombangtinggi. Hanya ada beberapa nelayan yang melaut, itu pun yang berani," kata Juned, Jumat (10/1/2020) siang. Ditambahkan, jumlah nelayan di UjungPesisi diperkirakan 150 orang.

Sebagiaan nelayan tidak turun melaut lantaran takut gelombang tinggi, sedangkan sisanya tetap turun melaut untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ia menuturkan, belumbisa dipastikan sampai kapan libur melaut mengingat cuaca bisa berubah. "Kemungkinan turun ke laut setelah gelombang dan angin di tengah bersahabat. Kami belum bisa memastikan kapan cuaca bersahabat," ungkap Juned.

Nelayan mengisi waktu kosong dengan cara memperbaiki peralatan melaut, seperti memperbaiki jaring, layar, dan perahu, serta peralatan melaut. Hal serupa juga diungkapkan beberapa nelayan. Minimnya hasil tangkapan menjadi pemicu nelayan enggan melaut.

Per orang kadang hanya dapat 100 hingga 250 ekor. Harga ikan tongkol pun tak bersahabat, Rp 2.000 sampai 3.000 per ekornya. "Kalau dulu bisa dapat ribuan ekor per hari," tambah rekan Juned.

Untuk permintaan ikan meningkat, tapi belum bisa memenuhi karena gelombang belum bersahabat, dan tangkapan masih minim. Semua nelayan berharap cuaca kembali normal, sehingga bisa kembali melaut &dan beraktivitas seperti biasa. Kebutuhan per harinya juga bisa terpenuhi.

Untuk diketahui, nelayan sementara memperbaiki peralatan melaut untuk isi waktu luang. Seperti memperbaiki mesin, menambak jukung, menata jaring, serta melihat kondisi jukung. Ada beberapa nelayan yang terpaksa beralih profesi, seperi jadi buruh bangunan, serta petani demi penuhi kebutuhannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *