Uncategorized

Pengakuan Pedagang Cuanki: Mangkok Bakso Harus Diludahi Agar Dapat Penglaris

Heboh seorang pedagang cuanki keliling di daerah Meruya, Jakarta Barat, meludahi mangkuknya dalam memberikan layanannya ke pelanggan. Pedagang cuanki berinisial WS (21) itu langsung diperiksa aparat kepolisian. Pihak Polsek Kembangan ada rencana untuk mengembalikan pedagang cuanki itu kepada keluarganya. Namun saat ini masih dalam pemeriksaan. "Baru rencana dikembalikan ke keluarga, tapi belum sempet. Terus kita tetep dalami, ya sampai sekarang di Polsek, belum sempet dipulangkan," kata Kapolsek Kembangan Kompol Imam Irawan kepada wartawan, Jumat (26/6/2020).

Sejauh ini, menurut Imam, korban berinisial NH (28) pun belum melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. Korban belum berniat untuk menempuh jalur hukum atas perbuatan yang dilakukan pelaku. "Korban sampai sekarang belum melapor. Cuma sekadar niatan share aja begitu. Untuk melapor melapor belum ada sampai sekarang," jelasnya.

Menurutnya, penanganan kasus ini hanya berdasarkan bukti video viral yang ada di media sosial. Hingga saat ini pihaknya masih mengusut lebih lanjut terkait kasus tersebut. "Penanganan kasus berdasarkan video, berdasarkan ekspose," ujar dia. Kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap pedagang baso keliling (cuanki) berinisial WS (21) yang viral karena meludahi mangkuk dagangannya secara diam diam sebelum diberikan kepada pelanggan.

Kapolsek Kembangan, Kompol Imam Irawan mengatakan WS mengakui seluruh perbuatannya kepada pihak kepolisian. Dari pengakuan pelaku, WS telah lama berjualan bakso keliling sejak 2019 lalu. Dia biasanya berjualan di daerah Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat. "Pelaku adalah pedagang bakso keliling dan sudah berjualan sejak tahun 2019 sampai dengan sekarang, pelaku biasa berjualan di Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat," jelasnya.

Imam menuturkan, alasan pelaku WS meludahi mangkuk bakso pelanggan tersebut lantaran mengikuti amalan atau ajaran guru spiritualnya. Dia mengatakan, usai membacakan sejumlah doa, mangkok bakso itu harus diludahi agar dapat penglaris. "Usai mengucapkan doa dan menuangkan kuah dan bakso ke dalam mangkok sesuai dengan pesanan, pelaku meludahi mangkok bakso tersebut sesuai dengan amalan atau ajaran yang dipelajari pelaku dari Gurunya yang bernama Joko (Guru Spritual/Dukun)," jelasnya.

Dijelaskan Imam, WS menyampaikan, mengenal guru spiritualnya itu saat berada di kampung halamannya di Garut, Jawa Barat. Amalan itu harus dilakukan setidaknya pada hari pertama kembali berjualan usai pulang kampung. "Guru spiritualnya itu berada di kampungnya daerah Garut Singaparna. Amalan tersebut dilaksanakan pada saat pertama kali jualan setelah kembali dari kampung satu minggu lali. Adapun tujuan pelaku untuk mendapatkan penglaris atau laku saat berjualan bakso," ujarnya. Insiden itu bermula saat korban berinisial NH (28) memesan dua mangkuk bakso dari pelaku yang berjualan lewat di depan rumah, Meruya Selatan, Kembangan Jakarta Barat pada Selasa, 22 Juni 2020 sekira pukul 17.52 WIB.

Setelah memesan, ia menunggu proses pembuatan baso tersebut dari dalam rumahnya sambil memantau CCTV. Saat memantau itu, dia melihat gelagat mencurigakan dari pelaku yang kerap menengok kanan kiri jalan. Tak lama, pelaku kemudian meludahi mangkuk bakso. Karena takut pedagang tak terima ditegur, pelaku membiarkannya dan memilih untuk menyebarkan video tersebut ke grup WhatsApp miliknya.

Alhasil, bakso tersebut tidak jadi dimakan dan lebih memilih langsung dibuang ke toilet di rumahnya. Dalam kasus ini, polisi mengamankan barang bukti berupa rekaman CCTV, satu buah baju kaos lengan panjang warna abu abu, satu buah, celana jeans panjang warna hitam, dan satu buah topi warna biru putih bertuliskan Datsun Art. Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Halik Malik berharap WS yang sudah ditangani Polsek Kembangan, Jakarta Barat juga diperiksa kesehatannya.

Pemeriksaan kesehatan tersebut disarankan karena ludah bisa menjadi media penularan penyakit termasuk Covid 19 yang kini tengah menjadi pandemi. Kemudian dengan adanya kejadian ini selain pemerintah dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), masyarakat diharapkan meningkatkan pengawasan kepada kebersihan penjual saat menjajakan jualan makanannya. "Masyarakat perlu ikut mengawasi lingkungan sekitarnya, pedagang makanan minuman yang ada di lingkungannya dipastikan mematuhi standar kesehatan," ungkap dr Halik.

Mengingat saat ini kasus covid 19 juga masih terus berkembang, IDI pun mengingatkan masyarakat agar melakukan protokol kesehatan mulai dari memakai masker, rajin cuci tangan, jaga jarak, dan menerapkan perilaku bersih dan sehat. "Untuk mencegah bahaya penularan Covid 19 perilaku hidup bersih dan higienis menjadi salah satu kuncinya. Jadi imbauan dan anjuran dari IDI masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid 19," ucap dr Halik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *