83.130 Positif Corona 3.957 Meninggal 401.834 Sembuh Update Kasus Covid-19 di Indonesia 17 Juli

Pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 kembali mengumumkan penambahan kasus positif corona di Indonesia, Jumat (17/7/2020). Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid 19 Achmad Yurianto mengatakan hari ini kasus baru bertambah lebih dari 1.400 orang "Covid 19 terkonfirmasi sebanyak 1.462 orang sehingga total kasus positif sebanyak 83.130 orang," ujar Achmad Yurianto dalam siaran BNPB, Jumat (17/7/2020).

Angka tambahan ini seperti diketahui menurun ketimbang, Kamis kemarin yang mencapai 1.574 kasus. Achmad Yurianto juga mengungkap penambahan kasus sembuh hari ini mencapai 1.489 pasien, sehingga total pasien sembuh dari Covid 19 saat ini berjumlah 41.834 orang. "Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 3.957 orang setelah penambahan 84 orang," katanya.

Seperti diketahui, pada Kamis (16/7/2020) kemarin, kasus positif Covid 19 total ada sebanyak 81.668 kasus Sementara, jumlah pasien sudah sembuh menjadi 40.345 orang. Adapun total pasien meninggal dunia sejumlah 3.873 orang. Tim Komunikasi Publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19, Dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan jurnal ilmiah Lancet protokol jaga jarak atau physical distancing dapat menurunkan risiko penularan Covid 19 hingga 85 persen.

Dalam jurnal tersebut menurut dokter Reisa disebutkan bahwa jarak yang aman adalah 1 meter dari satu orang dengan orang lain. "Ini merupakan langkah pencegahan terbaik bisa menurunkan risiko sampai dengan 85 persen," kata Dokter Reisa di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (10/6/2020). Menurutnya, protokol jaga jarak sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid 19 paling efektif menurunkan transmission rate atau angka penularan.

Terutama, ketika berada di ruang publik, seperti transportasi umum. Sebagaimana diketahui virus SARS CoV 2 menular atau ditularkan melalui droplet atau percikan air liur. Maka dalam hal ini, dokter Reisa juga menyarankan agar masyarakat tetap menggunakan masker saat harus keluar rumah, terutama apabila menggunakan layanan transportasi publik.

"Virus corona jenis baru penyebab Covid 19 menular melalui droplet atau percikkan air liur, maka wajib semua orang menggunakan masker, terutama ketika menggunakan transportasi," jelasnya. Selanjutnya apabila terpaksa menggunakan transportasi umum, dokter Reisa mengimbau masyarakat agar menghindari memegang gagang pintu, tombol lift, pegangan tangga, atau barang barang yang disentuh orang banyak. Kalau terpaksa, maka harus langsung cuci tangan.

"Apabila tidak memungkinkan, menggunakan air dan sabun, maka dapat menggunakan hand rub dengan kadar alkohol minimal 70 persen," katanya. Kemudian, dia juga mengingatkan agar masyarakat tidak meletakkan barang barang bawaan atau tas di kursi atau lantai transportasi umum. Selain itu, mengkonsumsi makanan atau minuman di transportasi umum juga sebaiknya tidak dilakukan, sebab dapat terkontaminasi.

"Hindari menggunakan telepon genggam di tempat umum, terutama apabila berdesakan dengan orang lain, sehingga tidak bisa menjaga jarak aman," jelasnya. "Hindari makan dan minum, ketika berada di dalam transportasi umum. Hal ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi, apalagi kalau menggunakan tangan yang tidak bersih," tambah dokter Reisa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *