Uncategorized

Kisah Orang Terkaya Indonesia, Berawal dari Jualan Kue

Nama almarhum Eka Tjipta Widjaja tengah menjadi sorotan karena gugatan perebutanharta warisan yang dilayangkan anaknya Freddy Widjaja ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Secara total, jumlah harta warisan yang digugat mencapai Rp 672,61 triliun yangmerupakan aset dari sejumlah perusahaan di bawah bendera Sinarmas Group. Saat meninggal, Eka memang meninggalkan warisan yang tidak sedikit.

Meski demikian, semua kekayaan itu tidak didapat Eka dengan mudah, melainkan lewat usaha dan kerjakerasnya. Eka memulai usahanya sejak remaja, tepatnya mulai tahun 1938. Pria kelahiranQuanzhou, Fujian, China pada 27 Februari 1921 itu awalnya berjualan biskuit danpermen di penjuru Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Kemudian ia memperluas jenisdagangannya, yakni berjualan kopi hingga nasi ayam untuk tentara Jepang di PantaiLosari, Makassar. Bisnis lainnya yang pernah dilakoni lulusan SD itu ialah minyak goreng, besi bekas, pembuat makam, hingga kopra. Namun, perjalanan bisnis di Makassar naik turun, bahkan beberapa kali gulung tikar.Kejayaan Eka Tjipta dimulai saat dia hijrah ke Surabaya.

Di sana ia memulai bisnis Perkebunan kopi dan karet serta membangun CV Sinar Mas. Lambat laun, bisnis bisnisnya mulai beranak pinak dan semakin bervariasi di bawah bendera Sinarmas Grup. Kini, grup usaha tersebut memiliki enam pilar bisnis utama yang telah dikenal masyarakat.

Bisnisnya terbagi dalam sektor pulp dan kertas, agribisnis dan pangan, pengembang dan real estate, layanan keuangan, komunikasi dan teknologi, kemudian energi dan infrastruktur. Di bidang pulp dan kertas, Sinarmas mengelola bisnis melalui Asia Pulp & Paper (APP). Lini usaha di APP bermula dari PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) di Mojokerto, Jawa Timur pada 1972. Selain itu, perusahaan juga memiliki usaha melalui PT IndahKiat Pulp & Paper Tbk (INKP).

Pada 2019, laba bersih TKIM mencapai US$16,51 jutadan INKP Rp274,37 juta. Secara total, perusahaan mengestimasi produksi industri dibawah naungan APP mencapai 12 juta ton per tahun. Pemasaran produk menjangkau120 negara di enam benua. "APP adalah lembaga yang menaungi sejumlah pabrik pulp dan kertas di Indonesia, yang meski masing masing dikelola secara independen, namun dipersatukan oleh kesamaan nilai dan histori: anggota keluarga besar Sinar Mas," tulis perusahaan di situsnya, dikutip Selasa (14/7).

Kemudian, di sektor agribisnis dan makanan, Sinarmas juga memiliki Golden Agri Resources Ltd (GAR). Perusahaan ini berdiri sejak 1996 dan tercatat di Bursa Efek Singapura sejak 1999. Bersama salah satu anak perusahaannya, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 1992, GAR

Termasuk pengelola perkebunan kelapa sawit terintegrasi terbesar di dunia. Lalu, di sektor properti ada Sinar Mas Land. Perusahaan dikenal sebagai kontraktordalam pembangunan kota mandiri, perumahan, kawasan komersial dan industri, hotelhingga resor wisata. Pengembangan usaha pun diklaim tidak hanya ada di Indonesia,namun juga di Asia hingga Eropa.

Selanjutnya, di bidang keuangan, Sinarmas Group menggarap pasar di Indonesia melalui PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA). "Perusahaan menyediakan berbagailayanan keuangan bagi nasabah korporasi, termasuk pula usaha mikro, kecil danmenengah maupun perorangan melalui sejumlah anak perusahaan yang dinaunginya,"jelas grup. Layanan yang diberikan mulai dari perbankan, asuransi, pembiayaan nasabah, hingga manajemen aset.

Di bidang telekomunikasi, ada PT Smartfren Telecom Tbk.Perusahaan memberikan layanan internet dengan kecepatan tinggi berbasis 4G LTE. Terakhir di bidang energi dan infrastruktur, ada PT Dian Swastatika Sentosa Tbk yang didirikan sejak 1998. Perusahaan menyasar pasar nasional dengan penyediaan energilistrik, pertambangan batu bara, infrastruktur, bahan kimia, perdagangan ritel danmultimedia melalui beberapa anak usaha.

"Diawali dengan memasok kebutuhan energi bagi fasilitas produksi pilar bisnis pulp dankertas di lingkup Sinar Mas, kini perseroan memperluas jangkauan layanan denganmemasok pula kebutuhan listrik bagi masyarakat," terangnya. Kerajaan bisnis tersebut berhasil mengangkat nama Eka Tjipta Widjaja menjadi salah satu orang terkaya di nusantara. Catatan Forbes, keluarga Widjaja memiliki hartasebesar US$9,6 miliar atau sekitar Rp135,14 triliun pada 2019.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *