Lifestyle

Sederet Risiko Memakai Sepatu Hak Tinggi: Masalah pada Tumit hingga Nyeri Punggung

Menggunakansepatu hak tinggimemang terlihat cantik. Tetapi di balik keindahannya, tersimpan berbagairisikobagikesehatan. Perubahan postur akan terjadi kala seseorang menggunakansepatu hak tinggi.

Jika digunakan jangka panjang, perubahan postur akan menganggu kaki, lutut, pinggul dan tulang belakang. Sepatu hak tinggi terutama yang berujung sempit akan mengganggu pertumbuhan kuku kaki. Akibatnya, kuku akan tumbuh ke dalam dan dapat menyebabkan paronikia (cantengan).

Jika tidak diobati, dapat terjadi infeksi dan tersebar pada bagian kaki lain. Selain itu, sepatu hak tinggi juga sebabkan bengkoknya jari kaki akibat tekanan yang berlebihan. Bukan hanya ibu jari melainkan jari kaki lainnya. Dalam jangka panjang, tumit akan mengalami kesulitan beradaptasi dengan kebiasaan gerasan berjalan yang tidak alamiah.

Akibatnya, terjadi peradangan tendon di tumit (Anchilles Tendinitis). Jika diabaikan, tendon dapat melemah dan lebih rentan terhadap robekan. Tendon anchilles adalah tendon terkuat di tubuh manusia, sehingga bila robek akibatnya adalah tidak bisa berjalan. Perlu operasi untuk memperbaikinya.

Bukan hanya kaki, lutut juga menanggung beban akibat pemakaian sepatu hak tinggi. Akibat ketidakseimbangan distribusi tekanan, terjadi gesekan gesekan di sendi lutut. Apalagi bila memiliki berat badan berlebih. Jangka panjangnya, timbul kerusakan serta peradangan pada tulang rawan dan jaringan lunak sendi yang disebutosteoartritis.

Perubahan postur akibat penggunaan sepatu hak tinggi dapat memicu nyeri punggung bagian bawah akibat otot sekitar punggung meregang. Selain itu, bisa juga timbul nyeri yang menjalar dari pinggang ke paha. Kondisi ini terjadi sebab ada syaraf yang terjepit akibat postur yang tidak tepat. Tumpuan berat badan yang tidak rata menyebabkan keseimbangan terganggu.

Jika tergesa gesa atau berjalan di permukaan licin, kaki jadi mudah terkilir. Selain itu, tekanan berlebih pada permukaan telapak kaki juga dapat menyebabkan penurunan integritas tulang dan meningkatkan risiko terjadinya patah tulang halus di telapak dan jari kaki.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *