Uncategorized

1 Tewas 2 Pengendara Motor di Denpasar Terjerat Senar Layangan Dalam Waktu 1 Bulan

Dalam jangka waktu kurang lebih sebulan, dua pengendara motor di Kota Denpasar, Bali, menjadi korban jeratan senar layangan. Kasus pertama menimpa I Gusti ADP (20) pada 16 Mei 2020 lalu, sedangkan kasus kedua menimpa I Wayan Losmen pada 18 Juni 2020. Nyawa I Gusti ADP masih bisa diselamatkan, sedangkan I Wayan Losmen harus menghembuskan napas terakhirnya.

Peristiwa itu terjadi di wilayah Noja, Kesiman Petilan, Denpasar Timur, Kota Denpasar. Saat itu, tim medis BPBD Kota Denpasar terjun ke lokasi dengan mobil ambulans setelah mendapat laporan warga. Hasil pemeriksaan mengungkap, luka jeratan di leher I Gusti ADP cukup panjang.

Menanggapi peristiwa itu, Kanit Laka Satlantas Polresta Denpasar Iptu Ni Luh Tiviasih menyebut masyarakat memang banyak yang bermain layang layang di tengah pandemi. Bahkan kejadian yang menimpa I Gusti ADP bukanlah yang pertama kalinya, hanya saja tidak dilaporkan ke polisi. Menurutnya, banyak warga yang tidak sadar bermain layang layang di dekat gardu PLN atau jalan raya sehingga membahayakan pengguna jalan.

"Ya untuk masyarakat diimbau agar tidak bermain di dekat jalan raya, kalau mau bermain layang layang bisa mencari tempat yang aman atau jauh dari aktivitas warga di jalan," ujar Ni Luh. Malang bagi I Wayan Losmen lantaran harus kehilangan nyawanya akibat jeratan senar layangan. Diberitakan , kejadian nahas itu terjadi di Jalan Raya Sesetan depan Warung Depot 818 Kilometer 5, Sesetan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar pukul 14.30 Wita.

Wayan Losmen adalah warga Jalan Tukad Penataran, Gang Kokoak III/2, Serangan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Tak hanya terjerat senar layangan, korban juga menabrak kendaraan berat, yakni mobil wheeloader. Ni Luh menjelaskan bahwa ada tali layangan membentang di jalan sehingga menjerat leher I Wayan Losmen.

"Ya kecelakaannya terjadi di Jalan Raya Sesetan, korban inisial IWY asal Denpasar. Kecelakaan akibat tali layang layang yang membentang," ungkap Ni Luh. Kronologi peristiwa itu dimulai saat I Wayan Losmen berkendari dari utara menuju selatan, yakni ke rumahnya. Seorang saksi bernama Wayan Ratna (28) menyebut saat itu korban mengendarai sepeda motor Honda Scoopy.

Wayan Losmen disebut berkendara sendirian dan tak menyadari adanya tali layangan membentang dari barat ke timur. Korban pun terjatuh ke kanan lalu menabrak kendaraan berat yang dikendarai Putu Agus Widiartawan (24). Saat itu, kendaraan berat tersebut melaju dari arah berlawanan, yakni selatan ke utara.

Saksi mengaku mendengar suara keras ketika sepeda motor korban menabrak kendaraan berat. Seketika warga sekitar langsung berlari menolong korban. Warga pun memanggil tim BPBD Kota Denpasar yang kemudian datang ke TKP setelah beberapa menit.

Tim sempat membersihkan darah yang mengucur dari leher korban. Lalu korban dibawa tim medis menuju RSUP Sanglah Denpasar. Namun, setelah penanganan tim medis, nyawa I Wayan Losmen tidak terselamatkan.

"Laporan kecelakaan kita terima tadi sore sekitar pukul 15.00 wita. Korban meninggal dunia di IRD RSUP Sanglah," ujar Ni Luh. Dari pemeriksaan, korban mengalami luka lebam bagian dada, sedangkan bagian perut robek, serta hidung berdarah akibat hantaman kendaraan berat. Leher korban juga mengalami luka robek akibat sayatan senar layangan.

Motor korban pun mengalami kerusakan parah dengan bagian gardu depan bengkok, sayap, dan lampu depan pecah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *