Alasan menuju Toilet hingga Mengancam akan Bunuh Diri 4 Kasus Pasien Covid-19 Kabur dari Rumah Sakit
Belakangan kasus pasien Covid 19 kabur dari tempat isolasi justru sedang marak terjadi. Kasus kaburnya pasien Covid 1 ini menunjukkan bahwa masih banyak orang yang tak menyadari pentingnya mencegah penyebaran virus corona. Kaburnya pasien virus corona dari rumah sakit ini cukup meresahkan publik.
Hal ini lantaran mereka bisa menularkan virus corona pada siapa saja. Berbagai alasan diungkap oleh para pasien yang nekat kabur dari tempat isolasi. Bahkan berbagai macam cara juga telah mereka lakukan.
Para pasien ini seolah tak kehabisan cara agar bisa keluar dari rumah sakit tempat mereka diisolasi. Ada yang kabur dengan melompati jendela kamar rumah sakit hingga dibantu oleh istri. Alasan yang muncul pun beragam, mulai dari takut kesepian hingga bosan.
Berikut deretan kasus pasien positif corona kabur dari rumah sakit. Seorang pasien positif Covid 19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya,Lombok Tengahkabur, Selasa (28/4/2020). Pasien berinisial SL (50) itu memiliki riwayat mengikuti ijtima ulama sedunia di Gowa.
Rupanya SL kabur dengan cara melompati jendela yang tak berterali sekitar pukul 20.00 WIB. Ia menunggu waktu saat petugas medis tak berada di ruangannya. Aksinya itu tertekam CCTV rumah sakit.
Direktur RSUD Praya Muzakir Langkir menjelaskan, SL memang terkenal sering membantah saran petugas dengan hadis hadis. "Memang pasien ini dikenal ngeyel. Informasi dari dinas kesehatan, dia sering membantah saran saran petugas dengan hadis hadis, disuruh ini itu dia keluarkan hadis hadis," kata dia. Usai melarikan diri, petugas segera mencari SL.
Ia ditemukan di persawahan tak jauh dari kampungnya. Menurut keterangannya, SL kabur dan pulang berjalan kaki, shalat Subuh di Masjid Wage hingga ditemukan petugas. SL kini kembali diisolasi di RSUD Praya Lombok Tengah.
Seorang pasien berusia 20 tahun yang dirawat di ruang isolasi RSU dr SlametGarutsempat kabur dari ruang isolasi. Pasien itu berstatus PDP namun kemudian dinyatakan positif corona dari hasil tes swab. Juru bicara tim penanganan Covid 19 Pemkab Garut Ricky Rizky Drajat menjelaskan, pasien ingin pulang dan takut berada di ruang isolasi.
Pasien itu pun kemudian memutuskan kabur dengan beralasan ke toilet. "Jadi izin ke dokter mau ke toilet tapi ternyata pulang ke rumahnya," kata Ricky. Akibat kaburnya pasien, pihak terkait melakukan tracing atau pelacakan terhadap warga Cigedug yang pernah bersentuhan dengan pasien.
"Warga di satu kampung tempat tinggal pasien itu akan menjalani rapid test dan kemungkinan akan diminta isolasi mandiri, karena banyak yang kontak, bisa lsampai 100 orang lebih," jelas Wakil Bupati Garut Helmi Budiman. Pasien itu kemudian dinyatakan meninggal dunia di ruang isolasi RSU dr Slamet Garut pada Rabu (1/4/2020). Seorang pasien berinisial AT kabur dari RSI Harapan Anda Kota Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (14/4/2020).
Awalnya, pasien yang berprofesi sopir itu berstatus PDP. Pada Jumat (24/4/2020), hasil tes swab pasien keluar dan hasilnya positif corona. AT kabur lantaran merasa jenuh di rumah sakit.
Ia pun melarikan diri dibantu istrinya. Pasien itu juga sempat meminta pulang dan mengancam mogok makan hingga bunuh diri. Namun pada malam harinya sekitar pukul 19.30 WIB, pasien tak ada di ruang perawatan dan sudah mencabut infusnya.
Dari pemeriksaan CCTV, pasien kabur dibantu istrinya. Sehari setelah kabur, polisi menghubungi pihak rumah sakit dan mengatakan pasien sudah ditemukan. Ia ditemukan di kampung halamannya di Desa Dawuhan, Kabupaten Tegal, Minggu (19/4/2020).
Seorang pasien terkonfirmasi Covid 19 pada Rabu (29/4/2020). Pasien itu kemudian kabur dari rumah sakit ketika menjalani isolasi di RSUD Ade M Djoen Sintang, Kalimantan Barat. Kepala Dinas Kesehatan Sintang, Kalimantan Barat Harysinto Linoh menjelaskan, pasien itu kabur karena merasa tidak nyaman dan takut sendirian di rumah.
"Yang bersangkutan merasa tidak nyaman karena sepi dan takut sendirian," kata Sinto. Bupati Sintang Jarot Winarno memastikan, pasien itu kii telah dijemput untuk kembali diisolasi. "Dia sedang dijemput dan perlu dukungan warga sekitar dan keluarganya," kata Jarot.