Uncategorized

Peningkatan Kasus Pencurian Minimarket Tak Ada Hubungannya Dengan Maraknya PHK Polisi

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan peningkatan jumlah pencurian di minimarket selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dipastikan tak ada hubungannya dengan kondisi ekonomi Indonesia yang tengah melesu akibat Covid 19. Khususnya jika masyarakat mengkaitkan dengan maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal di Indonesia akibat terdampak virus corona. "Ini kalau kita lihat dari mereka itu nggak ada hubungannya kesana. Karena mereka memang sudah residivis kasus yang sama semua sih. Ketika ditanya, kamu sudah keluar penjara. dia jawab sudah pak. Soal apa? bongkar rumah sama bongkar minimarket," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Selasa (28/4/2020).

Dengan pengakuan itu, Yusri mengatakan pelaku akan tetap melakukan aksinya ada atau tidak ada PSBB. Pasalnya, mayoritas tersangka yang ditangkap residivis di kasus serupa. "Jadi ada PSBB atau gak ada PSBB mereka memang maling minimarket juga. Ini ada 20 tersangka, 2 meninggal dunia, 18 nya itu residivis," pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya mencatat adanya peningkatan tindakan kejahatan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta. Dari catatanya, persentase peningkatan kejahatan sebesar 10 persen.

Demikian disampaikan oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana saat konfrensi pers di Polda Metro Jaya pada Senin (27/4/2020). Nana bilang, data tersebut diambil selama kurun waktu Maret hingga April 2020. "Hasil analisa dan evaluasi sekitar 10 persen peningkatan kasus kriminalitas terjadi jika dibandingkan satu bulan kebelakang antara Maret April," kata Nana. Dia mengatakan, kasus kejahatan yang paling banyak terjadi adalah kasus pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan, begal motor, bobol minimarket dan penyalahgunaan narkotika.

Kendati demikian, Nana memastikan, Ibu Kota tetap dalam kondisi yang aman. Ia meminta masyarakat untuk tidak khawatir terkait hal tersebut. "Hasil analisa evaluasi Polda Metro secara keseluruhan kasus kriminalitas pasca dimulainya PSBB jadi secara umum situasi di wilayah hukum Polda Metro relatif kondusif, artinya bahwa secara umum kondusif tetapi ada beberapa kejadian kejadian yang memang dari awal kami prediksi," ungkapnya. Di sisi lain, pihaknya juga akan menerjunkan personel untuk mencegah terjadinya tingkat kejahatan atau kriminalitas di Jakarta. Dia bilang, pihak kepolisian telah membentuk tim begal dan anti preman untuk melawan meningkatnya aksi kriminalitas.

"Seluruh anggota kami sudah bentuk tim begal dan anti preman. Tim ini sudah kita bentuk dari awal dan di Polres polres. Disamping itu kami meningkatkan lebih, mengedepankan fungsi pencegahan," pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *